Drama Korea vs Hafalan Qur'an

Siapa yang tak suka drama korea? Mulai dari anak-anak sampai nenek nenek pun suka sama drama korea. Biasanya yang sudah pernah nonton sekali pada ketagihan lagi dan lagi. Sampai lupa waktu. Lupa mandi. Lupa makan. Lupa suami. Eh, ini mah gawat :-D

Saya sempat ketagihan sama tontonan yang satu ini. Aih, mulai buka kartu. Alasannya klise, awalnya suka sama alur dan karakter tokoh-tokohnya. Kepikiran untuk nambah-nambah ide menyelesaikan novel kedua. Setelah itu, saya paksa kekasih hati buat hunting judul-judulnya yang oke dan terkenal. Lama-lama kok bosan juga ya. Karena ceritanya berkisar cinta, zina, dan minum alkohol. Tokoh-tokohnya juga rata-rata wajah palsu alias muka operasi plastik. Tapi, yang namanya nafsu always bikin otak penasaran. Hasilnya yaa.. nonton lagi.. hadduh tepok jidat.

Lama saya berfikir tentang ini. Bagaimana menghentikan kebiasaan yang sudah seperti candu. Teringat nasehat seorang teman,  "Jika kita tidak sibuk dalam kebaikan, maka kita akan sibuk dalam keburukan."

Astagfirullah... saya sudah berbuat salah...

Lepas begitu saja pun tentu tidak mudah. Saya coba beberap cara. Mulai dari membuang semua koleksi CD. Menghilangkan semua saluran TV y ada orang koreanya. Tapi rupanya masih ada tv tetangga dan youtube. Aiiih...

Suatu ketika saya bertemu dengan majelis hafalan qur'an. Dipimpin oleh seorang ulama sunnah. Saya nimbrung deh di sana. Pengen menghafal lagi. Satu minggu minimal harus setoran satu halaman. Saya senang sekali. Semoga dengan menyibukkan diri dalam kebaikan, kebiasaan buruk pelan-pelan hilang.

Daaan... benar sekali. Ketika sudah rutin menghafal. Keinginan untuk menonton hilang sama sekali. Tidak hanya drama korea. Semua tayangan di tv menjadi tidak menarik lagi.

Satu nasehat ustad Asmon yang selalu saya ingat, "Alqu'an ini ibarat cahaya yang suci. Dan dia pencemburu. Hanya wadah yang bersih bisa menampungnya. Maka bersihkanlah wadahmu (hati) dengan banyak beristighfar."


Pernah pula, ketika hati saya kotor oleh kemarahan pada orang lain, juga saat tak sengaja melihat tv lagi (maksudnya g niat. Tapi dikerjakan :-P ) sama sekali saya tak bisa menghafal. Walaupun sudah mengulang 20,  tetap tidak tinggal.

Demikian pengalaman saya. Semoga bermanfaat buat agan yang lagi mencari obat demam korea hehe

Slk, 21 Maret 2015

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku 61 Kisah Pengantar Tidur [IMRC 2015]

Untukmu... Suamiku