Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Memburu Kesembuhan

Gambar
Kesehatan adalah  nikmat yang sangat besar pemberian dari Allah سبحانه وتعالى. Adapun nikmat sehat lebih berharga di mata orang yang sakit. Demikian pula dengan ku. Begitu besar keinginanku untuk sembuh. Sampai sampai, ketika penyakit yang satu belum sembuh, aku membuka lembar surat kontrol baru untuk penyakit yang lainnya. Aku pikir nanti, kalau aku sembuh biar seluruh anggota tubuh sembuh semua. Jadi tidak perlu bolak balik rumah sakit lagi. Toh selama ini kesehatanku tidak begitu terperhatikan karena kesibukan mengurus keluarga kecil kami. Bila ada keluhan yang terasa, aku segera mengesampingkan saja. Menganggap itu hanya hal kecil. Nanti juga hilang. Tapi semakin bertambah usia, kondisi fisikku semakin menurun.  Hari itu aku memutuskan pergi ke Dokter gigi di Puskesmas Karena gusi sering berdarah dan bengkak. Satu gigi bungsuku juga tidak tumbuh sempurna. Seperempat bagian tulang gigi keluar, sisanya tertutup gusi. Aku khawatir gigiku nanti menghitam dan rusak karena su

Hijrahku Hanya Untuk-Nya

Gambar
Malang sakijok Mato, mujua sapanjang hari Begitu petuah orang orang tua zaman dahulu. Pengajarannya sangat baik, agar anak anaknya lebih banyak bersyukur. Sebab, kesulitan (malang) hanya datang sekejap mata, hanya sebentar dan terkadang juga tiba-tiba. Sedangkan  kesenangan (untung) sepanjang hari Tuhan berikan. Aku memahami petuah itu demikian. Barangkali orang lain memaknainya dengan cara yang berbeda. Sebagaimana petuah itu, demikian pula kehidupanku sekarang. Dengan adanya kesulitan yang sedikit, tak patutlah bagiku mengeluh dan mencela takdirNya. Sebab Nikmat yang Dia berikan jauh lebih banyak. Di  bulan September aku dan suami bersepakat si Uni, anak kedua kami berhenti belajar di sekolah IT. Kami memilihkan tempat belajar baru untuk Uni. Dia pun menyukainya. Belajar di sekolah non formal Sunnah, di bawah bimbingan Ustadz Ustadzah tempat kami mengambil ilmu juga. Si Uda juga ikut private beberapa kali sepekan di tempat yang sama. Kami berbagi tugas mengant

Jalanku.. Ini yang Terbaik

Gambar
Hari hariku kini bertemankan obat obatan, orang orang yang sama sekali tidak ku kenal, para perawat, para dokter dan bangunan rumah sakit yang kaku. Semula aku merasa sangat tertekan dengan prosedur yang panjang, diagnosa yang dokter katakan, lalu  ritual minum obat yang semakin lama semakin banyak jumlahnya. Lantas aku tak menyerah, tetap menerima situasi ini dengan tenang, dan tak banyak mengeluh. Orang orang mengira aku masih baik baik saja. Tak ada yang salah dengan itu, sebab aku tak suka menjadi tampak lemah dan tak bisa apa apa. Semua berawal dari awal tahun lalu, saat tubuhku mulai mengirim sinyal lelah yang berkepanjangan, sakit kepala, rambutku makin rontok, dan pada suatu pagi saat bangun tidur kakiku sakit ketika turun dari ranjang. Beberapa jari tangan terasa kaku selama beberapa menit. Aku tak mempedulikan apapun tentang tubuhku, sebab rutinitas pagiku melayani keperluan suami dan empat anakku sangat menyita perhatian. Membangunkan mereka berkali kali, membant