Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Buah Manis Kesyukuran

Gambar
Kami bergenggaman tangan memasuki gerbang Taman Melati. Siang sangat terik. Dahan-dahan pohon yang tinggi berdiri tegak bersama bayangannya, memberikan tempat nyaman untuk berteduh.  Taman ini masih tampak seperti dulu. Saat aku mengunjunginya bersama teman teman halaqah. Di masa kami masih menjadi mahasiswi. Suamiku terus saja memandangiku dan taman ini bergantian. Ia tersenyum lebar dan sesekali terbahak. Aku mengerti ia sedang menertawakan tingkahku. Tapi rindu ini terlalu berat untuk ku tanggung. Aku melepasnya begitu saja. Melangkah lincah bak gadis kecil,  meraih bunga bunga mungil yang putih. Aku tersenyum mekar tak henti. Hingga gigiku mulai mengering. Memang tempat ini sangat berkesan di hatiku. taman ini adalah tempat favorit teman teman Asahy  berkumpul ketika kami halaqah. Aku masih mengingat mereka semua. Uni Ira, Rika, Icin,  Dien, Dessy, Aan, Defi, Arik, Ati, dan Ifna. Tentang Perilaku mereka, wajah mereka, guruan kami, curhatan kami, petualangan kami, dan

Menantang Badai

Gambar
Badai itu memang besar. Menerjang semua pertahanan yang aku miliki. Aku berusaha menjadi kuat meskipun telah tertatih melangkah. Aku berusaha tetap tegar meskipun sejatinya aku hanyalah seorang perempuan bermental rapuh. Ujian demi ujian yang Allah berikan menjadi tempaan berharga untuk aku tetap bertahan menghadapi kenyataan hidup yang sesungguhnya. Entah rencana apa yang sedang Allah siapkan untukku. Tapi aku yakin semua rencana-Nya baik untuk ku. Semua rencana-Nya sesuai dengan batas kemampuanku. Semakin hari tulang-tulang dan sendi-sendiku semakin sakit. Terutama di pagi hari, setelah duduk lama, setelah berdiri lama. Semua terasa kaku dan nyeri. Aku tidak bisa melipat kaki terlalu lama saat shalat. Aku tidak mampu berdiri dan berjalan lama. Sebab tumit, telapak kaki dan punggung kaki terasa nyeri semua. Terkadang aku terpaksa menyeret kaki saat berjalan untuk beberapa menit. Aku tidak bisa duduk lama, karena pinggangku nyeri dan kaku. Kalau sudah begitu aku akan berb

Berdamai dengan Takdir

Gambar
Menjadi lemah disaat kamu ingin tetap kuat rasanya tak mudah. Terpaksa diam tidak bisa berbuat apa - apa rasanya memalukan bagi seorang yang biasa berjuang. Ingin hati melawan keadaan tapi keadaan itu sendiri bukanlah milikmu. Tapi milik Sang Pencipta waktu, bumi, langit dan segala isinya. Menyerahkan semua keadaan. Berbesar hati dengan semua goresan takdir yang telah Dia tuliskan. Hanya itu yang pantas seorang hamba lakukan. Sebab Khalik pasti lebih tahu yang terbaik untuk makhluk-Nya. Berbicara diatas teori jauh lebih mudah dari pada melakukannya. Meskipun aku tahu teori itu sejak lama, tetap saja banyak cucuran air mata yang tumpah. Tetap saja ada hati yang keras berusaha menolak, dengan dalih berikhtiar... Memang aku terlalu keras kepala. Sulit bagiku menerima diagnosa dr. Yosti bahwa aku mengidap autoimun. Apalagi hasil tes di Poli Reumathologi negatif. Jenis penyakit ini terlalu menyakitkan untuk ku sandang. Penyakit yang tidak ada sembuhnya. Penyakit yang bisa men

Belajar dari Para Dokter

Gambar
Pernah terjadi dalam masa pengobatanku pada bulan kelima dan keenam, aku mengunjungi dokter di Poli rawat jalan setiap hari. Mulai Senin hingga Jumat. Beda hari beda poli. Berasa pergi kuliah. Anteri dari pagi pukul 8.00 WIB atau 9.00 WIB. Tergantung mendaftar online atau tidak Karena jika tidak mendaftar online maka harus hadir lebih pagi. Pulang setelah shalat Dzuhur. Berjumpa begitu ramai orang dengan aneka rupa dan kasus kesehatan mereka. Berjumpa para petugas rumah sakit, mulai dari FO dan satpam di pintu masuk, para petugas admisi di rekam medis, para perawat di ruang poli, Anak anak mahasiswa kesehatan, dokter, dan para petugas kebersihan yang berpapasan di mana mana. Aku berusaha menikmati setiap jenak waktu yang aku lewati. Memperhatikan orang orang, menyibukkan diri sendiri dengan menulis, baca artikel, kalau sedang rajin kadang aku membawa buku buku kajian. Sekedar membaca kopian pelajaran adab bersama Ummu Jawad,  atau sekalian menyalin catatan dan tugas Bahasa