Untukmu... Suamiku

"Pilihlah lelaki yang baik agamanya. Jika marah tidak akan menghina, bila cinta akan memuliakan." (Hasan Bashri)

Suatu ketika aku berbisik kepadamu, “Aku tidak bisa memasak apapun hari ini, kita beli lauk, ya..”
“Mau makan apa?”
“Ada Mama. Mama suka dendeng.”
Engkau mengangguk mengerti. Aku merasakan pipimu yang dingin. Dingin sekali. Ya, engkau baru saja bercengkrama dengan hujan selepas shalat maghrib di mesjid.
“Aku akan beli setelah shalat isya,” katamu. Tersenyum hangat untukku.

Untuk yang kesekian kali aku menyusahkanmu. Namun engkau selalu tersenyum menerima setiap kesusahan itu.
“Untuk istriku.” Itu frasa cinta yang selalu engkau katakan, jika aku mulai sungkan mengganggumu. Yang setiap hari bergumul dengan lelah demi kami.


Aku mencintaimu...
Bagaikan laron yang mengejar cahaya
Aku selalu menunggumu
Bagaikan tanah gersang yang menanti hujan

Cinta yang tak hadir begitu saja
Cinta yang tak tumbuh karena rupa
Cinta yang tiba karena agama dan budi bahasa

Aku tak pernah menyangka akan ada cinta yang sedemikian rupa
Karena sebelumnya kita bukanlah siapa siapa

Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmushshalihaat ....
Segala puji bagi Allah, dengan nikmat-Nyalah segala kebaikan menjadi sempurna

Yeyen Syafrina
Solok, 24 November 2016                                 


                                    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku 61 Kisah Pengantar Tidur [IMRC 2015]

Drama Korea vs Hafalan Qur'an